Sabtu, 12 November 2011

CAHAYA TERANG DALAM KEGELAPAN

Tiada kesunyian tanpa kebisingan
Tiada terang tanpa kegelapan
Itulah takdir yang tersirat dalam kehidupan
Bukan serta merta hanya takdir yang berkata
Tapi hati dan perbuatan dapat melawan takdir hidup kita

Terlihat sosok kaku dalam sunyi.Renta,lunglai tak berdaya.Dia hanya bisa meratapi hidup dalam kesendiriannya.Tak ada seorangpun yang menemaninya.dalam hari tuanya ia tidak mampukeindahan hidup.


T ak sanggup hati melihat tubuh renta itu,melihatnya hanya duduk dan duduk.Setiap pulang sekolah hanya dia yang ingin ku lihat.Aku takut saat dia tak berada di kursi yang setiap hari aku melihat nya duduk.Aku takut,aku tak bisa lagi melihatnya duduk di kursi itu.
Saat ku tak melihat tubuh renta itu tak duduk di kursi seperti biasanya.Perasaan ku sangat tak nyaman.Dengan sendirinya kaki ku melangkah menuju rumah usang yang setip hari aku lewati.
“Assalaualaikum………..
Assalamualaikum………”
Beberapa kali aku mengucap salam tapi tak ada satupun orang yang menjawab nya
“Maaf cari siapa neng???”
Kata seorang wanita yang datang dari balik punggung ku dengan tiba-tiba.
Dengan kedaadaan terkejut aku pun menjelas kan kedatangan ku yang ingin menengok kakek yang biasanya aku lihat duduk di runmah itu.dari penjelasan ibu yang mengaku nama nya Nunung itu kakek itu sekarang sredang di rawat di rumah sakit karna penyakitnya semakin memburuk.
Dalam kedaan masih shock aku mengingat kembali kata-kata ibu Nunung tentang kakek yang ingin ku temui itu.kakek itu namanya kakek hasim.Dia sebatang
kara di dunia ini karna istri nya telah meninggal 4 tahun yang lalu kana serangan jantung tanpa meninggalkan satu orang anak pun.Selama ini ia makan dari pemberian warga setempat,selama ini sebenar nya ia mengidap leukemia,tapi untuk mengobatinya tak ada biaya yang memadai,dari uang perawatn nya sekarang itu pun dari iuran para tetangganya yang masih punya rasa iba pada sang kakek.

Dalam hati aku tak sanggup mendengarkan cerit tentang kakek yang bernama hasim itu.Niat hati aku ingin berlari sekaencang-kencang nya untuk melihatnya di rumah sakit.tapi kenapa selalu ada halangan yang menghadang,jalanan begitu ramai sampai ku tak sanggup untuk menembus nya,padahal perasaan ku mengatakan terklambat,aku merasa sudah terlambat.
Setelah ku sampai,yang ada di depan ku hanyalah sesosok tubuh yang kaku tak bernyawa.tanpa ku komando aiar mata ku telh keluar dengan sendirinya.sudah terlambat benar sudah terlambat.tak ada kata kesempatan hanya setitik cahaya dalam kegelapan yang aku temui.
Ya allah kenapa kau memanggil dia saat ku tlah ingin mengenalnya padahal ku tlah berusaha mengejarnya.hanya sesal yang tersisa......!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar