Rabu, 30 November 2011

KEINDAHAN ALAM MADURA

Dimulai dengan melewati Kamal kemudian akan sampai di kota terdekat dengan Surabaya, yaitu Bangkalan. Kelengangan tempat ini, membuat tempat biasa saja menjadi indah terutama untuk para wisatawan yang datang dari kota ‘padat’ seperti Jakarta ketika memasuki sebuah taman tua di bawah Mercusuar Bangkalan. Tempat bersejarah peninggalan jaman penjajahan Belanda.

Kemudian kurang lebih 11 km arah utara dari kota Bangkalan, terdapat Makam Air Mata Ibu. Makam ini merupakan Makam istri Raja Cakraningrat. Pahatan batu pada makam itu begitu indah dan mempunyai ragam ukir yang spesifik. Masih berlokasi di Arosbaya, tak jauh dari makam tersebut terdapat cinderamata unik dan banyak diminati oleh para desainer yaitu batik tulis Tanjung Bumi.

Meneruskan perjalanan ke arah timur Bangkalan, maka akan sampai di Kabupaten Sampang. Di tempat ini terdapat Pantai Camplong yang dijadikan tempat persinggahan wisata jalur selatan. Taman rekreasi pantai ini dilengkapi dengan arena bermain anak-anak. Fasilitas penginapan Camplong Cottage di lokasi ini dapat menjadi sarana penginapan wisatawan yang nyaman.

Pantai Camplong adalah tempat yang tepat untuk melihat matahari terbit atau terbenam, ketika perahu layar biru berlayar. Udara sangat segar dari pantai merupakan pandangan yang sangat mengagumkan dengan pegunungan yang melintang di sisi Selatan. Masih di Sampang, kita akan menemukan keindahan Air Terjun Toroan yang sangat unik. Air sungai yang langsung terjun ke laut dan masih bersih dari coretan-coretan cat dari orang yang tidak bertanggungjawab.

Berlokasi di jalur Sampang-Pamekasan terdapat sebuah tempat wisata unik yang tidak bisa ditemui di tempat lain, sumber api alam abadi yang biasa disebut Api Tak Kunjung Padam. Keanehannya yaitu nyala api yang hanya menyala di tanah sekitar pagar saja dan sampai saat ini tidak ada yang tau dengan pasti asal muasal api tersebut.

Beranjak 33 km dari timur Sampang, tepatnya di kecamatan Proppo terdapat kerajinan seni batik tulis Madura yang memiliki corak berbeda dengan batik Madura lain. Batik ini sekaligus menambah koleksi corak batik di pulau yang terkenal dengan budaya carok-nya ini.

Sampai di ujung Pulau Madura, yaitu Sumenep dikenal dengan Yogyakarta-nya Madura. Hal ini tidak heran melihat penduduknya yang bertutur kata halus dan lembut tak seperti penduduk Madura kebanyakan. Ditambah lagi dalam kota ini terdapat khasanah seni budaya yaitu Keraton Sumenep yang masih terpelihara dengan baik. Keraton ini arsitekturnya bergaya campuran antara gaya arsitektur Jawa, Cina, Barat bahkan Arab. Disamping itu masih banyak lagi daya tarik wisata yang menarik, seperti Masjid Jamiq dan makam keluarga Raja Asta Tinggi.

Berbeda dengan keratin-keraton yang ada di Jawa, seperti Kasultanan, Mangkunegaran dan yang lain, di Keraton Sumenep tidak lagi menjadi tempat tinggal raja atau keturunan raja. Pendoponya hanya digunakan untuk pertemuan penting saja. Di sebelah pendopo terdapat Taman Sare yaitu yang dahulu kala tempat istri dan putri raja mandi. Tempat pemandian ini tidak jernih lagi, namun masih indah dipandang mata.

Selain itu, tempat ini memiliki kesenian klasik tari Mowang Sangkal, tari Topeng Dalang dan beberapa tari tradisional lainnya yang semakin menambah kekayaan budaya. Keindahan alamnya juga tidak bisa diragukan lagi oleh keberadaan Pantai Slopeng dan Pantai Lombang dengan hamparan pasir putih serta cemara udang. Pulau ini juga mulai terkenal di mata internasional akibat keberadaan cemara udang yang hanya tumbuh di beberapa tempat di dunia.
Perjalan tidak hanya terhenti sampai disini saja, karena Sumenep sendiri masih memiliki 76 buah pulau kecil. Pulau-pulau tersebut berjejer indah memperkuat Indonesia yang dikenal dengan negara kepulauan. Kepulauan ini disebut Kepulauan Kangean, karena luas wilayah pulau ini adalah yang paling luas diantara pulau lain. Beberapa pulau lainnya yaitu Pulau Sapudi, Raas, Puteran dan masih banyak lagi. Pemerintah Kabupaten Sumenep menyebutnya sebagai objek wisata Island Resort.

Objek wisata itu menyajikan keelokan pantai yang biru beserta terumbu karang yang masih asri dan tenang. Menjelajahi kepulauan tersebut bukan hal yang sulit, karena tersedia puluhan kapal yang akan mengangkut para pelancong di Pelabuhan Kalianget.

Kepulauan ini juga mempunyai buah tangan yang unik dan menarik, yaitu ayam bekisar dan ukiran kayu jati. Harga yang jauh lebih murah di pulau ini daripada tempat lain, membuat banyak pelancong menyempatkan diri membelinya.

Begitulah sederetan pesona di Pulau Madura. Tak akan ada habisnya jika menelusuri keindahan pulau ini. Namun memang sangat disayangkan ketika melihat banyaknya objek wisata yang masih terbengkalai, tidak terawat dan tidak dikelola secara profesional.

Pembangunan Jembatan Suramadu yang sebentar lagi akan rampung, dipastikan akan membuat banyak perubahan. Mulai banyak investor melirik Pulau Madura. Terlebih lagi masyarakat Madura dikenal memiliki karakter dan corak kehidupan yang berbeda dari lainnya. Hal ini semakin memperkuat daya tarik di mata para pebisnis. Maka dari itu lebih baik lagi jika yang mengelolanya adalah masyarakatnya sendiri. Suatu saat nanti, Pulau Madura juga akan menyamai pulau lain dengan segudang wisatanya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar