Rabu, 30 November 2011

PANTAI DI KABUPATEN BANGKALAN

Sebenarnya Kata “Siring” sudah mewakili arti Pantai dalam Bahasa Madura. Saya hanya mencoba untuk mempopulerkan pantai yang ada di Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura ini
Dari pintu masuk nampak Hamparan Pasir Putih luas membentang, yang bisa membuat kita ingin kembali ke masa kanak-kanak lagi. Beralarian dan bermain air di Pantai. Mungkin sebagian dari anda orang dewasa harus berpikir ulang untuk melakukan hal ini.
Sebagaimana sebuah pantai, siring kemuning sangat panas, namun kita bisa duduk di pinggir pantai sambil menikmati rujak dengan buah yang segar.

Disamping pantai siring kemuning, pantai rongkang merupakan salah satu tempat wisata di bangkalan. Tempatnya yang masih alami, oleh pohon dan dan bebatuan pantai, membuat pantai ini lebih unik dari pada tempat wisata-wisata lainnya. Namun sayangnya, pantai ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Padahal keberadaanya sangat signifikan untuk dikunjungi.

Pantai ini berada di Kecamatan Kwanyar dan Posisinya yang ada di pinggir jalan, membuat pantai ini lebih mudah dicapai dengan kendaraan bermotor.

Berbagai potensi wisata tersebar di se-antero Bangkalan. Namun, tidak semuanya tergarap dengan baik, terutama wisata pantai. Saking butuhnya, hiburan pantai pun dimanfaatkan ala kadarnya. Tak peduli kurang sedap dipandang atau kurang fasilitas, pantai tetap menjadi tujuan wisata.

PADATNYA pantai-pantai yang masih disuguhkan secara alami adalah fakta bahwa potensi wisata tersebut masih belum dikelola secara baik. Belum bisanya wisata pantai jadi tumpuan hidup masyarakat sekelilingnya juga membuktikan hal tersebut. Padahal, lokasi wisata selalu jadi tujuan perjalanan pelancong dari luar daerah. Umumnya perputaran uang di lokasi wisata juga sangat tinggi.

Pemandangan di ruas jalan Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar Minggu (27/9) ramai sejak pagi. Sayangnya tidak ada wajah "asing" di sepanjang jalan tiga meter itu. Mereka yang berkunjung di Pantai Rongkang hanya warga sekitar yang tahu akses mencapai pantai tersebut. Sebab, cukup sulit akses wisatawan menuju pantai ini jika bukan warga Labang, Tragah, Kwanyar atau Modung.

Warga sekitar mengatakan, pantai ini hanya dikunjungi banyak orang hanya setahun sekali. Yaitu, saat orang Madura pada umumnya merayakan Telasen Topa'. Selebihnya, pantai ini sepi. Tanpa hiburan, tidak ada orang jualan dan kerap kali dijadikan tempat "eksekusi" pasangan mesum. "Orang di sini sampai gerah melihat pantai ini dijadikan tempat begituan. Dilarang, nanti ada lagi dan begitu seterusnya," ujar Rifai, warga setempat yang ikut berjualan saat Tellasen Topa' tiba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar